IMEDIACYBER | Tidak hanya sebagai orientasi seksual, belakangan LGBTQ (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Queer) menjadi sebuah gerakan ideologis. Sebagai gerakan, misi LGBTQ untuk mewacanakan diri sebagai ‘hal yang normal’ dilakukan lewat berbagai cara.
Secara kultural lewat kegiatan seperti parade, diskusi, penyematan logo LGBTQ dalam pesta olahraga, hingga secara struktural lewat kebijakan khusus terkait legalisasi pernikahan sesama jenis yang terjadi di beberapa negara.
Menanggapi masifnya gerakan ini, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas berharap pemerintah memiliki cara jitu membendung arus kampanye LGBTQ. Apalagi, konstitusi Indonesia baik UUD 1945 maupun Pancasila tidak memberi ruang untuk penyimpangan ini.
Kata Anwar, Pasal 29 Ayat 1 UUD 1945 menegaskan bahwa negara Indonesia berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini berarti negara dan atau pemerintah serta DPR tidak boleh membuat UU dan peraturan yang bertentangan dengan agama dan konstitusi.
“Sepanjang pengetahuan saya dari 6 agama yang diakui oleh negara yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu tidak ada satupun yang membenarkan dan mentolerir praktek LGBT,” katanya, Senin (22/8/2022).
Oleh karena itu, menurut Anwar kalau ada orang dan atau pihak-pihak yang berusaha untuk melegalkan LGBTQ maka berarti orang tersebut telah menentang ajaran agamanya dan konstitusi dari negaranya.
“Dan itu jelas tidak baik dan sangat berbahaya bagi masa depan bangsa dan negara yang sama-sama kita cintai ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Anwar Abbas menyebut LGBTQ sebagai perbuatan menyimpang dan penyakit. Sehingga dalam membantu kelompok LGBTQ bukanlah mencari pelegalan tapi dengan rehabilitasi dan pengobatan.
“Oleh karena itu yang harus dilakukan bukan melegalkannya tapi mengobatinya,” katanya.
Terakhir, Anwar Abbas mengingatkan kaum muslimin untuk menghindari LGBTQ, sebab tidak sesuai dengan prinsip dan tujuan syariat (maqashid syariah), terutama menjaga keturunan (hifz nasl).
“Karena takdir dan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT Yang Maha Pencipta tak akan ada laki kalau kawin dengan laki-laki akan melahirkan keturunan begitu juga dengan perempuan,” pungkasnya.
[Muhammadiyah/ary]