Haruskah Mengeraskan Suara Zikir Setelah Shalat Wajib?

Net

IMEDIACYBER | Terdapat beberapa ayat tentang doa dan zikir. Dalam QS. Al A’raf ayat 55 disebutkan “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” [QS al-A’raf (7): 55].

Selain itu, dalam QS Al A’raf ayat 205, Allah juga berfirman: “Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” [QS al-A’raf (7): 205].

Sementara itu, dalam suatu hadits disebutkan: “Diriwayatkan dari Abu Musa, ia berkata: Kami pernah bersama Nabi saw dalam suatu perjalanan, kemudian orang-orang mengeraskan suara dengan bertakbir. Lalu Nabi saw bersabda: Wahai manusia, rendahkanlah suaramu. Sebab sesungguhnya kamu tidak berdoa kepada (Tuhan) yang tuli, dan tidak pula jauh, tetapi kamu sedang berdoa kepada (Allah) Yang Maha Mendengar dan Maha Dekat.” [HR Muslim, Nomor 44/2704].

Pada dua ayat di atas, yaitu ayat 55 dan 205 surat al-A’raf, Allah memerintahkan kepada kaum Muslimin agar berdoa dan berzikir dengan merendahkan diri dan tidak mengeraskan suara. Demikian pula hadis yang diriwayatkan Abu Musa, menegaskan agar merendahkan suara dalam berdoa kepada Allah, sebab Allah SWT tidak tuli dan tidak jauh, melainkan Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat.

Jelaslah bahwa apa yang diriwayatkan Ibnu Abbas menurut yang saudara sampaikan itu bertentangan dengan al-Qur’an dan hadis shahih yang diriwayatkan oleh Muslim. Maka riwayat tersebut tidak dapat diamalkan. Sebaiknya ikuti saja apa yang telah ditegaskan dalam al-Qur’an. Wallaahu a’lam bish-shawab.

[Muhammadiyah/ary]

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *